Sistem pendidikan Cina lebih terbuka. Guru diklasifikasi berdasarkan kualitas. Siswa bebas mengevaluasi kualitas guru secara objektif. Guru sanggup tambahan tunjangan kesejahteraan 10 % berasal dari gaji pokok.
Cina yang memiliki luas daratan 9,6 juta km2 ini memang pendidikannya lebih maju dibandingkan Indonesia. “Mereka lebih fokus didalam menanggulangi pendidikan. Saya kira kami mesti memiliki prinsip dan sanggup berkelanjutan sehingga sanggup memajukan pendidikan di Indonesia.
Perbedaan Pendidikan Indonesia China
UU Sisdiknas-nya Cina mewajibkan anak usia 6 th. ikuti pendidikan dasar, tanpa dipungut ongkos sekolah. SD di sana berjalan 6 tahun. Mata pelajaran utamanya, pada lain, bahasa dan kesusastraan Cina, matematika, ilmu pasti, bahasa asing, pendidikan moral, musik, olahraga dan jasmani.
Jumlah SD di negeri Panda ini meraih 400.000 dengan murid sampai 120 juta anak. APK SD di sana meraih 98%. Sedangkan jumlah SMP dan SMA tidak cukup lebih 60.000 dan 30.000, and 3.000 perguruan tinggi.
Satu perihal yang menarik bagi perihal dengan tenaga pendidik adalah relasi guru dan murid yang berjalan demokratis. “Ciri khas pendidikan di Beijing adalah adanya klasifikasi guru, menjadi berasal dari guru paripurna sampai guru yang tidak qualified yang sering bermain sbobet online misalnya. Siswa termasuk bebas mengevaluasi guru secara objektif. Dua perihal yang masih tabu di negara kita,”.
Ilmu dan ilmu sendiri tidaklah statis melainkan berbentuk dinamis tetap berkembang cocok dengan kemajuan zamannya. Untuk itu sebuah perubahan dipandang lantas sebagai keniscayaan, tinggal bagaimana kami sanggup menyikapinya secara bijak.
Chen Tao memulai dengan menjelaskan bahwa Negeri China sepanjang 20 th paling akhir pertumbuhan ekonomi dan pendidikan lumayan pesat terbukti China kini jadi keliru satu negara maju apalagi mengalahkan Amerika dan Jepang.
“Sistem pendidikan di China nyaris serupa dengan Indonesia. Hanya bedanya pendidikan di China sepenuhnya ditanggung negara serta dalam bidang program beasiswa dalam pendidikan yang membantu para siswa. Gratis apalagi tersedia duwit saku bagi siswa tidak cukup mampu. Pendidikan mesti di sana 9 tahun, dan bila tidak disekolahkan maka orangtuanya dapat dihukum,” mengerti Chen.
Chen menambahkan, 93% siswa melanjutkan sampai jenjang perguruan tinggi, dengan demikian kualitas pendidikan termasuk naik. Namun demikian, menurut Chen, bukan berarti tidak tersedia masalah. Dunia industri dengan banyak pabrik didirikan justru kekurangan tenaga cekatan (lulusan SMK).