Nur Halim, suami dari Amriana dengan kata lain Riyana Kasturi kelanjutannya mengungkap bahwa pengakuan istrinya hamil spontan keluar sebab menyaksikan istrinya dipukul oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Hal itu dikatakan Nur Halim selagi memberi tambahan keterangan resminya di Makassar, Senin (19/7). Dia berkata ucapannya itu semata untuk menjaga sang istri dari tindakan arogan tersangka, Mardani Hamdan.
“Kenapa aku katakan istri aku hamil, sebab aku tidak sudi istri aku diapa-apain oleh satpol tersebut. Saya ingin menjaga istri saya. Takutnya dia pukuli istri saya. Jadi secara spontan aku bilang hamil,” kata Nur Halim, Senin (19/7).
Kasus Pemukulan Oleh Satpol PP Gowa
Kehamilan Amriani sendiri masih jadi polemik. Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Arifuddin Saeni membantah Amriana tengah hamil delapan bulan. Menurutnya, korban udah di check dokter, dan dinyatakan tak hamil.
“Ketika ingin di USG yang terkait tidak mau. Inikan membangun opini bahwa Satpol PP memukul orang hamil. Padahal tidak hamil,” kata Arifuddin, Kamis (15/7).
Meski demikianlah belum tersedia keterangan resmi dari dokter ihwal dugaan kehamilan Amriana dari sebuah hasil nonton streaming online yakni berita terkini.
Sebelumnya, Nur Halim sendiri mengaku merasakan suasana istrinya mengalami perubahan, terutama di anggota perutnya.
“Karena serius aku rasakan, aku biasa tidur di atas perut istri saya. Saya merasakan tendangan anak saya. Saya merasakan detak jantung anak saya,” jelasnya.
Nur Halim pun membantah jikalau tersedia pihak yang menjelaskan istrinya tidak tengah hamil. Bahkan, sebelum akan perihal itu, kata dia istirnya udah hamil dua bulan.
“Jadi yang katakan tidak hamil, tolong, bukan kalian yang rasakan tapi saya. Saya yang jalani rumah tangga ini. selagi pengantin baru, sebulan kemudian aku sempat katakan di Facebook bahwa istri aku hamil. Bisa kalian cek di FB dan istri saya,” ungkapnya.
Nur Halim berterimakasih kepada Presiden Joko Widodo dan Bupati Gowa, Adnan Purichta Yasin Limpo yang udah merespons peristiwa pemukulan pada dirinya dan istrinya selagi operasi penertiban Pembatasan Pergerakan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro di Kabupaten Gowa.