Arsip Tag: oalah

Viral Oalah Masuk KBBI Badan Bahasa Ungkap Kronologi

Viral Oalah Masuk KBBI – Pada akhir pekan kemarin, suatu kata menjadi penuturan di media sosial. Banyak netizen yang terkejut kecuali kata “oalah” sudah terdaftar di Kamus Besar Bahasa Indonesia dengan kata beda KBBI.

Azhari Dasman, Ketua Sidang Redaksi KBBI Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) membetulkan untuk CNNIndonesia.com, Senin (18/1), bahwa kata “oalah” sudah terdaftar di KBBI, lebih-lebih semenjak bertahun-tahun lalu.

Viral Oalah Masuk KBBI Badan Bahasa Ungkap Kronologi

“Oalah masuk ke KBBI semenjak edisi kelima,” kata Azhari merujuk terhadap KBBI V yang diluncurkan terhadap Oktober 2016. “KBBI tersebut mendokumentasikan semua “fakta kebahasaan” dalam bahasa Indonesia yang pernah ada,”

Viralnya Kata Kata Oalah Yang Trending Menurut KBBI

Berdasarkan keterangan dari KBBI Daring berasal dari Badan Bahasa Kemendikbud yang diakses CNNIndonesia.com, Senin (18/1), kata “oalah” diberi label “cak” yang bermakna masuk dalam aneka bahasa percakapan. Makna kata oalah didefinisikan sebagai “kata seru untuk mengindikasikan rasa terkejut”.

Sementara tersebut dalam ajakan KBBI Edisi Kelima yang rilis secara formal terhadap Oktober 2016, label “cak” punyai info sebagai aneka cakapan “untuk menandai kata yang berlabel itu dipakai dalam aneka tak baku”.

KBBI pun menjelaskan, bahasa dalam berita terkini Indonesia  punyai varian yang dapat berbeda-beda menurut pemakaiannya yang lantas dikenal sebagai aneka bahasa. KBBI menyinggung jumlahnya dalam bahasa Indonesia tidak terbatas.

“KBBI tidak hanya merekam bentuk-bentuk baku saja, namun semuanya. Di pengertian baru diberi penjelasan tentang tiap-tiap kata, baik baku, maupun cakapan. Penjelasan itu berwujud melewati label-label yang ada. Bagi bentuk-bentuk cakapan terdapat label cak,” kata Azhari.

“Artinya, meskipun sudah masuk ke KBBI, kata “oalah” tidak jarang kali cakapan. Berbeda bareng dengan “aduh”, misalnya, yang sama-sama kata seru. Tapi yang terakhir [kata “aduh”], tidak terdapat label cak, dapat juga dipakai di aneka resmi,” lanjutnya.

Kata “aduh” dalam KBBI diberi info “p” yang bermakna “partikel, ruang belajar kata yang mencakup kata depan, kata sambung, kata seru, kata sandang, perkataan salam”. Kata “aduh” sendiri diberi makna “kata seru untuk mengindikasikan rasa heran, sakit, dan sebagainya” dan punyai turunan kata “mengaduh; teraduh”.

Azhari melafalkan pertimbangan kata “oalah” masuk dalam KBBI ada sebanyak faktor, beberapa di antaranya ialah terdapatnya gagasan berita pancasila Indonesia yang berasal dari masyarakat dan telah dipakai di tidak sedikit daerah.

“Persebaran pun menjadi keliru satu kriteria masuk ke KBBI. Kami pun dibantu bareng dengan beberapa software layaknya Google Trends untuk menonton ketersebaran,” kata Azhari.

Badan Bahasa menyinggung bahwa suatu kata dapat masuk ke KBBI bukan hanya sekadar dikenal dan dipakai secara luas, namun punyai sebanyak syarat, menjadi berasal dari cocok bareng dengan kaidah bahasa Indonesia secara sematis, leksikal, fonetis, dan pragmatis.

Persyaratan tersebut diwakili oleh sebanyak hal, menjadi berasal dari keunikan, enak didengar dengan kata beda eufonik, dapat dibentuk dan menyusun kata lain sesuai kaidah, tidak berkonotasi negatif, dan pun sering dipakai.

Sementara itu, Azhar mengakui bahwa “oalah” bersumber berasal dari kata “owalah” yang akrab dan sering dipakai oleh masyarakat Jawa dalam obrolan sehari-hari. Akan tetapi, ia menyinggung bahwa kata tersebut sendiri sudah menyebar di distrik tak melulu Jawa.